Senin, 27 Desember 2010

KISAH SINGKAT LAWANG SEWU




Lawang Sewu merupakan sebuah Gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda Semarang yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.

Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu). Ini dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali (dalam kenyataannya pintu yang ada tidak sampai seribu, mungkin juga karena jendela bangunan ini tinggi dan lebar, masyarakat juga menganggapnya sebagai pintu).

Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Jawatan Kereta Api Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945) di gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan SK Wali Kota 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Saat ini bangunan yang berusia 100 tahun tersebut kosong dan bereputasi buruk sebagai bangunan angker dan seram. Sesekali digunakan sebagai tempat pameran, diantaranya Semarang Expo dan Tourism Expo.Pernah ada juga wacana yang ingin mengubahnya menjadi hotel.Pada tahun 2007, bangunan ini juga dipakai untuk film dengan judul yang sama dengan bangunannya.
Bagian Paling Mistis adalah Ruang Bawah Tanah 
 1. Penjara berdiri : tahanan (yang pastinya orang indonesia) dimasukan kedalam ruangan kurang lebihberukuran lebar 1×1 meter sebanyak 6 orang. Mereka lalu di beri air selutut kemudian di kurung berdiri. Dengan ukuran sesempit itu maka tidak mungkin jongkok, seandainya jongkok pun mereka akan terlelap air. Mereka akan dikurung sampai meninggal.
2. Penjara jongkok : tahanan harus duduk jongkok di ruangan kurang lebih selebar 1,5 m dan setinggi 1 m sebanyak 7- 8 orang dan juga dikurung sampai meninggal.
3. Tempat pemasungan kepala : tahanan yg membandel, akan dilakukan pemasungan kepala, didalam sebuah bak. Saat itu saya masih melihat alat pasungnya yg sudah berkarat. Setelah di pasung kemudian badan dan kepala secara diam2 di tenggelamkan ke sungai dengan jalan bawah tanah.
4. Perantai Badan : Tempat merantai badan, kemudian mereka disiksa, baik di cambuk disundut rokok, atau cara2 menyedihkan lainnya

Lawang Sewu

Foto Tugu Muda

Minggu, 26 Desember 2010

Cara Memikat Kaum Wanita

Isyarat Fisik Dan Verbal 1. Postur dan posisi - Postur Anda mengkomunikasikan segalanya. Anda perlu melengkungkan punggung dan sedikit menonjolkan dada Anda. Ambil jarak, saat Anda berbicara dengan seorang wanita, posisikan diri Anda tak jauh dari dua kaki. Anda tak perlu terlalu dekat dengannya, tapi sedikit lebih dekat dari jarak yang biasa dilakukan dalam percakapan normal.
Atur posisi terbuka sepanjang waktu. Saat Anda sedang berusaha merayu seorang wanita, jangan sekali-kali bersedekap atau memasukan tangan ke dalam saku. Jika Anda ingin mencoba membuatnya melihat Anda, mundurlah sedikit, jika dia mengikuti gerakan Anda, maka itu sebuah pertanda bagus.
2. Mata bertemu mata, merupakan alat efektif dalam seni merayu. Gunakan mata Anda untuk memberi tatapan penuh kekaguman. Hal itu cukup mungkin untuk membuat hati seorang wanita kalang-kabut. Jika Anda kebetulan melewati seorang wanita yang ingin Anda goda, beri tatapan dua kali pada matanya, lalu berpindahlah perlahan. Dan berikan senyuman saat Anda hendak memalingkan wajah. Kalau dia tanggap, maka dia akan menangkap isyarat ketertarikan Anda.
3. Sentuhan juga boleh dilakukan. Sebagai awalnya, sentuh pundak atau tangannya sewaktu Anda berbicara dengannya. Namun untuk sentuhan ini, Anda mesti hati-hati, jangan sampai sentuhan tersebut diartikan sesuatu yang kurang ajar atau melecehkan. Yang perlu Anda ingat, jangan keluar jalur, atau si wanita malah jadi sebal pada Anda.
4. Bersikaplah agresif. Kaum wanita menyukai pria-pria yang tak takut melakukan apapun demi mendapat yang diinginkannya. Saat Anda menujukkan ''pengejaran'' dengan penuh rasa percaya diri dan tak kenal takut, maka ia akan mulai melihat Anda sebagai sosok yang berbeda. Jangan pelit memberi pujian pada wanita...ungkapkan apa yang Anda pikirkan, asal itu dalam batas wajar.
5. Berikan ungkapan jujur. Jika Anda telah menyampaikan bahasa tubuh yang tepat, apa yang Anda katakan tak sepenuhnya penting. Hanya saja, usahakan untuk membuat percakapan tetap hidup. Lemparkan topik yang bukan hal serius, bukan pula percakapan yang terlalu mendalam. Jangan melulu bicara tentang diri Anda, tapi gali pula hal-hal yang membuat lawan bicara Anda terlibat.
Isyarat Jiwa Jangan perlihatkan perasaan gugup sewaktu Anda mendekati seorang wanita, pancarkan rasa percaya diri dan yakin kalau Anda mampu mengontrol situasi ini. Tunjukan Anda merasa nyaman dan aman...para wanita menyukai pria yang memiliki rasa aman. Ingat, seorang yang percaya diri dan merasa aman sangatlah memikat. Itulah kenapa kebanyakan wanita enggan dengan pria yang sombong dan grogi. Rasa percaya diri dapat ditunjukan dengan tidak bicara gugup, tidak duduk/berdiri dengan gelisah, menatap langsung ke mata dan suara tidak terdengar gemetar. Untuk membuat seseorang menyukai Anda, khususnya wanita, Anda mesti selalu terlihat gembira, antusias dan menebarkan rasa senang. Saat hendak merayu seorang wanita, tampilah dengan penuh energi dan pikiran yang positif.

Pria Lebih Menderita Karena Putus Cinta

Hubungan cinta tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang sukses hingga ke jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun lebih banyak hubungan cinta yang berakhir prematur dengan kedua pihak kembali menjalankan kehidupan lajangnya masing-masing. Ada yang berakhir baik-baik dengan keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling mengucapkan sumpah serapah dan berurai air mata. Bagaimanapun juga, hubungan cinta yang kandas pasti sedikit banyak menimbulkan penderitaan bagi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta? Prialah yang sebenarnya paling menderita, menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men’s Health. Ia menolak anggapan umum bahwa pria lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan percintaan. Apa saja alasannya?

Pria Menyembunyikan Perasaannya. Ketika seorang pria diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, life still goes on. Caranya? 26% pria yang mengisi survei online Men’s Health melakukannya dengan minum-minum bersama teman-temannya. 36% pria akan menatap mantan pacarnya, tersenyum, dan mengucapkan terimakasih. Faktanya, kedua hal tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya. Sebaliknya, wanita yang putus cinta biasanya langsung menangis (atau mengekspresikan emosinya) saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih to-the-point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria. Pria Punya Lebih Sedikit Teman Curhat. Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. Penelitian menunjukkan bahwa pria mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial, sementara wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak. Pria, di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan. Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi. Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih mampu menyesuaikan diri ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu, sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar. Gambaran Pacaran Pria Yang (Terlalu) Ideal. Banyak kasus putus cinta merupakan reaksi sesaat atas apa yang dirasa sebagai kebosanan; bosan dengan aktivitas, pembicaraan, dan pertengkaran yang itu-itu saja. Kalau kembali melajang, pria mungkin merasa ia akan menjalani hidup yang lebih menarik; tanpa komitmen, bebas pergi ke mana saja, dan bebas bergaul dengan wanita-wanita yang bisa dijadikan pacar baru. Barulah ketika benar-benar melajang ia sadar bahwa hidupnya tidak menjadi seperti itu, bahkan sekarang waktunya tersita oleh pekerjaan. Ia pun kembali merindukan keintiman yang dia alami pada masa pacaran dulu. Penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas. Menurut Zinczenko pula, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria lebih rentan mengalami stres, depresi, dan kecemasan ketika putus cinta dibandingkan dengan wanita. Itu menurut dia. Bagaimana pendapat anda? Apakah anda memiliki pengalaman yang membenarkan atau menyangkal pendapat ini?